Berbentuk seperti tasbih pada umumnya berjumlah
99. Berwarna : kuning kecoklatan, Kayu Akasia termasuk dalam keluarga Fabaceae sertagenus acacia Pohon ini berasal dari benua Amerika bagian utara.
Akasia berasal dari kata Yunani “ Akis “
yang berarti duri, sebagaimana jenis tanaman lainnya, apabila dilihat
dan diperhatikan pada setiap bulatan tasbih pada kayunya memiliki bulatan-butan
pada kayunya.
Kayu Akasia bahkan dijadikan sebagai tanaman herbal sejak lama.
Seorang herbalis dari abad ke-16, Henry IV merupakan orang yang pertama
memasukkan tumbuhan ini sebagai salah satu tanaman obat. Media yang
diambil melalui proses alam dan memiliki kekuatan secara alami.
Setiap jenis kayu apapun juga nama dan
jenisnya sudah pasti memiliki karakter serat dan sel kayu serta nama yang
berbeda-beda, karena disebabkan oleh karakter iklim dan geologi di mana jenis
kayu tersebut tumbuh sehingga setiap jenis kayu memiliki manfaat maupun
terdapat kekurangan yang berbeda-beda pula. Hal inilah yang menjadi faktor yang
mempengaruhi daya guna karakter dan kekuatan jenis kayunya, namun semua itu
masih dalam dimensi fisik. selanjutnya dalam dimensi metafisik adanya energi
kekuatan khusus dari jenis kayu tersebut
SEBAGAI SARANA
Dipercaya untuk keselamatan, kewibawaan,
pengobatan, perlindungan terhadap orang jahat, jin jahat, binatang berbisa,
anti tenung dan ilmu hitam. Sedangkan untuk kesehatan,
untuk mengatasi permasalahan ejakulasi dini yang diderita oleh pria. Selain
itu, akar akasia juga dapat dijadikan sebagai obat untuk mengatasi penyakit
rabies. Adapun zat tanin yang dikandungnya bisa digunakan sebagai astringent
dengan melalui proses penguapan kayu akasia. tanaman ini juga dapat bermanfaat
untuk menstabilkan kadar gula darah, dan lain sebagainya. ( Di Maharkan Rp.250,000,-)